26 Feb 2013

Usaha Garam di Kabupaten Pati


Usaha Garam Rakyat di Kabupaten Pati

        Kabupaten Pati berada di Provinsi Jawa Tengah memiliki iklim tropis dengan perbedaan antara musim hujan dan kemarau sangat jelas. Musim penghujan terjadi pada bulan Oktober – Maret sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan  April  - Oktrober. Kabupaten Pati mempunyai garis pantai sepanjang ± 60 Km yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, yang terbentang dari Kecamatan Batangan di sebelah Timur sampai dengan Kecamatan Dukuhseti yang berbatasan dengan Kabupaten Jepara di sebelah Barat. Kondisi alam ini menjadikan beberapa wilayah pantai di Kabupaten Pati merupakan wilayah penghasil garam.
Mengusahakan garam dilakukan masyarakat terutama di waktu musim kemarau (antara bulan April – Oktober). Pembuatan garam di tambak merupakan salah satu alternatif usaha yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi dibanding budidaya bandeng dan udang. Karena pada saat sekarang selisih keuntungan budidaya bandeng makin sedikit disebabkan ongkos produksi budidaya  ikan bandeng yang makin tinggi, terutama karena tingginya harga pakan ikan,  sedang harga jual ikan bandeng yang cenderung tetap. Sedangkan untuk budidaya udang windu maupun vanamei banyak yang mengalami kerugian karena matinya udang sehingga menyebabkan gagal  panen.
Usaha garam di wilayah Pati tersentra di 4 kecamatan yaitu kecamatan Batangan, Juwana, Wedarijaksa dan Trangkil dengan jumlah total seluas 2.043 Ha. Kecamatan Batangan memiliki luas lahan tambak garam terbesar yaitu 1611,6 Ha yang tersebar di 7 desa. Dengan total produksi rata-rata 80-150 ton per Ha. Kecamatan Juwana memiliki luas lahan tambak garam terbesar yaitu 378 Ha yang tersebar di 4 desa Dengan total produksi rata-rata 80- 85 ton per Ha. Kecamatan Wedarijaksa memiliki luas lahan tambak garam terbesar yaitu 325 Ha yang tersebar di 4 desa Dengan total produksi rata-rata 80- 85 ton per Ha. Kecamatan Trangkil memiliki luas lahan tambak garam 225 Ha yang tersebar di 4 desa Dengan total produksi rata-rata 75 - 80 ton per Ha. (Sumber Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pati, 2010)
Pembuatan garam di lahan tambak dimulai dengan membagi lahan menjadi beberapa petakan yaitu petak tempat penyimpanan air muda, petak peminihan dan petak kristalisasi. Tahapan pembuatan garam dilakukan dengan Pengeringan Lahan peminihan dan lahan kristalisasi, Pemasukan air laut ke petak penyimpanan air muda , pemasukan air ke petak peminihan (waduk), Pemasukan air laut ke lahan kristalisasi, dan pengambilan kristal garam yang telah berumur antara 3- 10 hari. Alat yang digunakan untuk membuat garam ini terdiri dari silinder pemadat tanah yang terbuat dari kayu, penggaruk, dan keranjang untuk memungut garam.
Hasil garam yang telah dipanen disimpan digudang penyimpanan yang ada di lokasi tambak atau  dibawa pulang untuk disimpan di gudang yang ada di rumahnya serta ada juga yang langsung dijual kepada pengepul. Para pengepul kemudian menjualnya ke pabrik garam atau industri yang membutuhkan. Ada pula  petambak garam yang langsung menjual ke pabrik garam rakyat yang kemudian diolah menjadi garam briket beryodium. Pembuatan garam briket dilakukan dengan cara pencucian garam, pencetakan garam menjadi briket, pengovenan garam briket dan pengepakan garam briket.
Usaha pembuatan garam di tambak sampai menjadi garam briket konsumsi melibatkan banyak pekerja yang meliputi pemilik tambak, penyewa dan penggarap dengan jumlah total kira-kira 3.410 orang. Adapun jumlah tenaga kerja yang terlibat pada kegiatan industri garam berjumlah 1.444 orang yang bekerja pada 60 perusahaan garam briket. Serta jumlah pedagang garam yang menjual garam briket mencapai kira-kira 200 orang (Sumber Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pati). Pemasaran garam briket ini meliputi wilayah Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta  Lampung bahkan sampai ke Kalimantan.
Mengingat banyaknya tenaga kerja yang diserap dalam proses pembuatan garam konsumsi di Kab. Pati, maka industri garam di Pati sangat strategis untuk dikembangkan. Karena itu, dengan ditetapkannya Kab. Pati sebagai salah satu kawasan minapolitan garam diharapkan bisa memperbaiki prasarana infrastruktur untuk produksi garam dan lemahnya posisi tawar petambak garam dalam penentuan harga garam. Sehingga usaha garam rakyat akan semakin meningkat produksi dan kualitasnya, menyerap banyak tenaga kerja dan akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha pembuatan garam tambak.

2 komentar:

  1. http://penyuluhpi.blogspot.com
    http://hisyam38.blogspot.com
    http://perikanan38.blogspot.com

    http://penyuluhku38.blogspot.com
    http://hidup38.blogspot.com
    http://okeball38.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Numpang ya min ^^

    Menang Di Acerdomino,com sekarang. jangan habiskan uang kamu di tempat lain,
    dapatkan uang terus hanya bermain di acerdomino,com

    - BONUS NEW MEMBER 10.000
    - BONUS ROLINGAN MINGGUAN 0.5%
    - NEXT DEPOSIT 10%
    - BONUS REFERRAL SEUMUR HIDUP 15%

    WHATSAPP : +855966139323
    LINE : ACERPOKER
    BBM : D8DVEC7F
    LIVE CHAT : ACERDOMINO,COM
    ALTERNATIVE LINK : ACERDOMINO,ONLINE
    https://caramenangdiacerqq.blogspot.com/

    AGEN POKER DAN DOMINO TERPERCAYA
    AGEN POKER TERBESAR
    BANDAR POKER SANGAT AMAN TERPERCAYA
    BANDAR SAKONG TERLUAS YANG TERBAIK
    ACERDOMINO.COM
    ACERDOMINO
    AGEN DOMINO TERAMAN DAN TERPERCAYA
    CARA MAIN POKER ONLINE

    BalasHapus